Sebenarnya agak sukar untuk membuat pengakuan keatas apa yang pernah kita lakukan tapi tujuan aku membuat pengakuan ini adalah semata-mata untuk melepaskan apa yang terbuku dihati dan telah menjadi rahsia bagi diri ku. Aku tidak pasti apakah pernah belaku kepada diri anda atau tidak tapi inilah yang pernah aku alami.

Semasa kecil aku telah tinggal dengan keluarga angkat (bapa angkat dan emak angkat saya tidak mempunayi anak) tapi setelah aku berusia 17 tahun, aku terpaksa kembali ke pangkuan ibu bapa ku setelah ayah dan ibu angkat ku terbunuh dalam satu kemalangan jalanraya.

Memang agak kekok bersama keluarga sendiri walaupun rumah itu adalah rumah ibu dan ayah kandung ku. Mungkin selama 17 tahun aku tidak tinggal dengan mereka sebab itu aku merasakan seolah-olah duduk dengan orang lain yang tidak ada hubungan kekeluargaan.

Dalam rumah yang sederhana besar itu kami hanya tinggal berempat. Kakak Anisa (bukan nama sebenar), ayah dan ibu. Manakala abang dan kakak-kakak ku yang lain sudah pun berkeluarga dan mereka telah membeli rumah di bandar. Mujurlah kakak Anisa yang bekerja dibandar yang tidak juah dari rumah kami dapat berulang-alik ke tempat kerja setiap hari. Jadi aku tidaklah sunyi sangat walaupun agak janggal duduk dengan mereka. Selama beberapa bulan barulah aku merasa selesa tinggal dengan mereka. Kalau aku tidak keluar dengan kawan-kawan atau bermain bola sepak di padang berdekatan rumah, selalunya aku mengambil kakak Anisa dari tempat kerja.

Hubungan ku dengan kak Anisa memang baik. Apa saja masalah yang dihadapinya di pejabat atau masalah berbentuk peribadi mesti kak Anisa ceritakan. Aku akan menjadi pendengar yang baik. Memberi cadangan malah jika kak Anisa memerlukan sumabangan tenaga aku tetap tunaikan permintaanya tanpa banyak karenah.

Tapi keakraban hubungan kami sebagai adik beradik benar-benar menguji kehidupan ku. aku mula jatuh cinta pada kakak Anisa. Kakak kandung ku sendiri. Aku mula cemburu bila ada lelaki yang cuba mendekati kak Anisa walaupun semua itu tidak penah kuluahkan Aku tidak mahu kak Anisa mengetahui apa yang terbuku dihati ku. Aku benar-benar takut kalau kak Anisa tahu perasaan ku terhadapnya.

Hidup ku mula berubah. Aku semakin tertekan dengan perasaan ku sendiri. Mencintai kakak kandung sendiri bukanlah sesuatu yang normal. Selepas keputusan STPM keluar, aku mengambil keputusan meninggalkan daerah kelahiranku. Aku akan berusaha melupakan kak Anisa walaupun terlalu sakit untuk melalui semua ini. Maafkan aku kak Anisa, Semoga kak Anisa bahagia.

by: Adie

Post Berkaitan



Widget by [ Tips Blogger ]

8 comments

  1. Anonymous // November 10, 2009 at 12:06 AM  

    Itu lah warna-warni kehidupan manusia. Tapi bersyukur lah sebab anda masih dapat mengatasinya walaupun terlalu perit untuk melaluinya. Hidup ini memang tidak selalu indah seperti yang kita harapkan tapi percaya lah ramai lagi wanita cantik dan berbudi bahasa di luar sana. Semoga anda menemui kebahagiaan.

  2. Anonymous // August 12, 2014 at 7:02 PM  

    True love. . Teramat lha skit lau trpkse brkorban demi cinta kn. . Tpi syukur lha sume da brlalu. .

  3. atoman taro // October 10, 2014 at 4:56 AM  
    This comment has been removed by the author.
  4. Anonymous // November 5, 2014 at 6:07 PM  

    Bengong mu

  5. Unknown // January 13, 2015 at 5:07 AM  

    Gue juga sama, gue mencintai kakak kandungku yang bernama kak Lina

  6. Unknown // May 13, 2016 at 8:09 PM  

    Ku juga mencintai Aa' Ku sendiri , tpi dia tw dn berusaha mmbuat aku melupakannya , tpi hingga saat ini ak sllu memimpikan nya dlm setiap mmpiku .. dlm wktu dekat dia akn menikah dn hatiku smakin hancur dn ht ini menyesak

  7. Unknown // May 13, 2016 at 8:10 PM  

    Ku juga mencintai Aa' Ku sendiri , tpi dia tw dn berusaha mmbuat aku melupakannya , tpi hingga saat ini ak sllu memimpikan nya dlm setiap mmpiku .. dlm wktu dekat dia akn menikah dn hatiku smakin hancur dn ht ini menyesak

  8. Bro b // September 1, 2021 at 8:42 PM  

    Wwb4062.. add kat michat..kt sembang2 dl..area teluk intan di utamakan
    Aku laki 33
    Bini 32

Post a Comment